A.Titik
Keseimbangan (equilibrium)
Kata keseimbangan didefenisikan sebagai suatu situasi di mana
segala kekuatan yang saling seimbang_definisi ini juga menjelaskan keseimbangan
pasar. Pada harga keseimbangan, jumlah barang yang rela dan mampu dibeli sama
besar dengan jumlah barang yang rela dan mampu dijual. Harga keseimbangan ini
disebut sebagai market-clearing price karena pada harga ini semua pihak
di pasar dipuaskan.Pembeli telah membeli semua yang mereka beli,penjual telah
menjual semua yang mereka mau jual.[1]
Untuk
mengilustrasikan sifat pada keseimbangan dari kekuatan-kekuatan ini,Marshall
mengunakan ilustrasi berupa gunting.Hanya jika kedua sisi gunting bekerja
secara bersama-sama saja maka gunting dapat memotong, demikian pula kekuatan
penawaran dan permintaan akan berjalaln bersama-sama untuk mencapai
keseimbangan.[2]
Ilustrasi di atas dapat diartikan bahwa keseimbangan (equilibrium) akan
terjadi apabila kekuatan-kekuatan antara permintaan dan penawaran itu bertemu
pada suatu titik yang saling berpotongan,di titik itulah keseimbangan akan
terjadi. Ilustrasi di atas juga menunjukkan bahwa tindakan penjual dan pembeli
secara alamiah akan menggerakkan pasar menuju titik keseimbangan antara
penawaran dan permintaan.Untuk melihat alasannya,bayangkan apa yang terjadi
jika harga pasar tidak sesuai dengan
harga keseimbangan.
Bayangkan awalanya suatu haraga pasar berada di atas harga
keseimbangan,misalnya pada harga Rp 2.500 percorong eskrim,jumlah eskrim yang
ditawarkan melebihi jumlah yang diminta. Barang tersebut akan mengalami surplus
(surplus) : para penyedia yang tidak mampu menjual seluruh barang mereka
pada tingkat harga itu. Surplus kadang-kadang disebut sebagai situasi penawaran
yang berlebih. Ketika terjadi surplus di pasar es krim,penjual es krim akan
menimbun es krim yang tidak mampu mereka jual.Mereka meresponnya dengan
menurunkan harga.Harga yang turun ini akan meningkatkan jumlah permintaan dan
mengurangi jumlah penawaran.Harga akan terus turun hingga keseimbangan pasar
tercapai.
Selanjutnya,bayangkan jika sekarang harga pasar berada di bawah
harga keseimbangan. Pada kasus ini,harganya adalah Rp 1.500 per corong,dan
jumlah permintaannya melebihi jumlah penawarannya..Terdapat kekurangan
(shortage) barang tersebut : calon pembeli es krim tidak mampu membeli seluruh
es krim yang mereka mau pada harga itu. Kekurangan kadang-kadang disebut
sebagai situasi permintaan yang berlebih (exces demand).Ketika
kekurangan es krim,para pembeli harus mengantri lama untuk mendapatkan es krim
yang tersedia.Dengan begitu banyak pembeli mengejar begitu sedikit jumlah
barang,para penjual dapat merespons kekuarangan ini dengan cara meningkatkan
harga jual tanpa harus kehilangan pembeli.ketika harganya meningkat,jumlah
permintaan menurun dan jumlah penawaran meningkat,sahingga titik keseimbangan
terjadi.
Oleh karena itu,kegiatan pembeli dan penjual secara otomatis akan
mendorong harga pasar apada harga keseimbangan. Ketika pasar telah mencapai
titik keseimbangan,semua pembeli dan penjual puas,sehingga tidak ada dorongan
pada harga untuk menjadi lebih mahal atau lebih murah.Seberapa cepatnya titik
keseimbangan tercapai berbeda dari satu pasar ke pasar lain,bergantung pada
seberapa cepatnya harga dapat disesuaikan.Pada sebagian besar pasar
bebas,surplus dan kekuarang sifatnya hanya sementara karena harga-harga pada
akhirnya akan bergerak menuju titik keseimbangan.Fenoma ini sangatlah umum
sehingga disebut hukum permintaan dan penawaran (law of supply and
demand) : Harga suatu barang akan menyesuaikan diri sehingga jumlah
penawaran dan permintaan barang tersebut akan seimbang.[3]
B.Kurva
Equilibrium
Secara geometris, keseimbangan terjadi pada saat kurva penawaran berpotongan dengan
kurva permintaan pasarnya. Sekali dicapai keseimbangan ini cenderung untuk
tidak berubah. Jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah permintaan yang
diminta dan tidak ada kekuatan internal yang menyebabkan perubahan. Jika kurva permintaan
pasar, kurva penawaran pasar, atau keduanya bergeser, titik ekuilibrium akan
berubah. Ceteris paribus, kenaikan permintaan (pergeseran keatas) menyebabkan
berturut-turut kenaikan harga ekuilibrium dan jumlah ekuilibrium. Di lain
pihak, dengan permintan pasar yang tertentu untuk suatu komoditi, kenaikan
penawaran pasar (pergeseran penawaran ke bawah) menyebabkan pengurangan harga
ekuilibrium dan kenaikan jumlah ekuilibrium. Keadaan yang sebaliknya terjadi
untuk penurunan dalam permintaan dan penawaran. Jika masing-masing permintaan
dan penawaran pasar meningkat, jumlah ekuilibrium akan naik tetapi harga
ekuilibrium mungkin naik, turun atau tidak berubah. Perhatikan tabel dan grafik
harga keseimbangan berikut.
Harga (P)
|
Permintaan (Qd)
|
Penawaran (Qs)
|
800
|
40
|
80
|
700
|
50
|
70
|
600
|
60
|
60
|
500
|
70
|
50
|
400
|
80
|
40
|
Berdasarkan grafik tersebut, harga keseimbangan terjadi pada harga
Rp600,00.Pergeseran titik keseimbangan disebabkan hal-hal berikut :
1.
Bertambahnya
jumlah permintaan, mengakibatkan harga keseimbangan naik.
2.
Berkurangnya
jumlah permintaan, mengakibatkan harga keseimbangan turun.
3.
Bertambahnya
jumlah penawaran, mengakibatkan harga keseimbangan turun.
4.
Berkurangnya
jumlah penawaran, mengakibatkan harga keseimbangan naik.
D.Hukum
equilibrium
Kondisi ekuilibrium dikatakan stabil jika setiap penyimpangan dari
titik ekuilibrium akan menggerakkan kekuatan-kekuatan pasar dan mendorong
kembali ke kondisi ekuilibrium. Sebaliknya, jika semakin menjauh dari titik
ekuilibrium, maka akan berada pada kondisi ekuilibrium yang tidak stabil.
Ekuilibrium yang tidak stabil terjadi bila kurva penawaran pasar mempunyai
kemiringa negatif yang cenderung kurang curam daripada kurva permintaan pasar
yang mempunyai kemiringan negatif.
E.Fakto-faktor Equilibrium
Proses terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan dan penawaran . Akibatnya harga keseimbangan / pasar
bergeser. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali ke
titik awal.
Tetapi
jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi
untuk sisi penawaran, pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke
titik awal.
a.
Jika
harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali
ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
b.
Kurva
penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan
bergeser dari Eo ke E1.
c.
Kurva
permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan
bergeser dari Eo ke E1.
F.Perubahan Dalam Equilibrium dan Analisisnya
Sejauh ini kita
melihat bagaimana penawaran dan permintaan secara bersama-sama menentukan titik
keseimbangan pasar,yang kemudian menentukan harga barang dan jumlah yang dijual
dan dibeli.Tentu saja harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan bergantung
pada posisi dari kurva penawaran dan permintaan. Ketika suatu peristiwa
menggeser salah satu kurva tersebut,maka titik keseimbangan pasar akan berubah.[4]
a.Perubahan Permintaan
Permisalan dari
perubahan ini adalah apabila pada suatu hari di musim panas udara menjadi
sangat panas.Untuk mengetahui pengaruh peristiwa ini terhadap pasar es
krim,marilah kita lakukan tiga langkah analisis berikut ini.
1.
Udara
yang panas mempengaruhi kurva permintaan dengan mengubah selera masyarakat
terhadap es krim.Artinya,udara panas mengubah jumlah es krim yang diinginkan
orang pada semua tingkat harga.Kurva penawaran tidak berubah karena udara tidak
mempengaruhi perusahaan-perusahaan pembuat es krim secara langsung.
2.
Karena
udara panas membuat orang ingin membeli lebih banyak es krim,kurva permintaan
bergeser ke kanan.
3.
Permintaan
menigkatkan harga keseimbangan dan
meningkatkan jumlah keseimbangan. Dengan kata lain,udara panas akan
mmeningkatkan harga dan jumlah es krim yang terjual.
Perhatikan bahwa ketika hari yang panas meningkatkan harga es
krim,jumlah es krim yang bisa disediakan perusahaan juga meningkat,meskipun
kurva penawarannya tidak berubah.Pada kasus ini,para ekonom berkata bahwa
terjadi peningkatan “jumlah penawaran” tetapi tidak terjadi perubahan
“penawaran”.
“Penawaran” merujuk pada posisi dari kurva penawaran,sedangkan
“jumlah penawaran” merujuk pada jumlah yang dijual oleh penjual. Pada contoh
ini,penawaran tidak berubah karena udara panas tidak mengubah keinginan penjual
untuk menjual,berapapun harganya. Peningkatan permintaan ini,menyebabkan harga
keseimbangan naik. Ketika harga naik,jumlah permintaan turun peningkatan jumlah
penawaran diwakili oleh pergerakan disepanjang kurva penawaran.
Untuk merangkumnya,pergeseran dalam kurva penawaran disebut
“perubahan penawaran” dan pergeseran dalam kurva permintaan disebut “perubahan
permintaan”. Pergerarakan sepanjang kurva disebut “perubahan jumlah penawaran”
dan pergerakan sepanjang kurva permintaan disebut “perubahan jumlah
permintaan”.
b.Perubahan Penawaran
Misalnya jika
suatu hari angin badai melanda ladang tebu sehingga meningkatkan harga gula,apa
yang terjadi pada pasar es krim ? Sekali lagi,untuk menjawabnya kita akan
melakukan metode tiga langkah.
1.
Perubahan
harga gula yang merupakan suatu input pembuatan es krim akan memengaruhi kurva
penawaran. Dengan meningkatnya biaya produksi,jumlah es krim yang dijual akan
berkurang. Kurva permintaan tidak berubah karena baiaya yang lebih tingggi
tidak secara langsung memengaruhi jumlah es krim yang ingin dibeli setiap orang.
2.
Kurva
penawaran bergeser kekiri karena pada,setiap tingkat harga,jumlah es krim yang
dijual oleh perusahaan es krim menjadi berkurang. Figur 11 menunjukan penurunan
penawaran sebagai pergeseran kurva penawaran dari S1 ke S2.
3.
Seperti
ditunjukkan oleh figure 11 pergeseran kurva permintaan akan menigkatkan harga
keseimbangan dari Rp.2000 ke Rp 2500 dan menurunkan jumlah keseimbangan dari 7
menjadi 4. Dengan kata lain, naiknya harga gula akan meningkatkan harga dan
menurununkan jumlah es krim yang terjual.
C.Perubahan Penawaran dan Permintaan
Udara panas dan
angina rebut itu terjadi pada musim panas yang sama.Untuk menganalisis gabungan
peristiwa ini,lagi-lagi kita akan melakukan metode tiga langkah.
1.
Kita
tentukan bahwa kedua kurva haruslah bergeser. Udara panas memengaruhi kurva
pemintaan karena jumlah es krim yang diminta berubah. Pada saat bersamaan
ketika angin rebut berujung pada naiknya harga gula,kurva penawaran berubah
karena jumlah penawaraan es krim dari produsen pun berubah.
2.
Pegeseran
kedua kurva tersebut terjadi kearah yang sama seperti analisis kita
sebelumnya,kurva permintaan bergeser ke kanan dan kurva penawaran bergeser ke
kiri. Figur 12 menunjukkan pergeseran-pergesaran ini.
3.
Seperti
ditunjukkan pada figure 12,ada dua hasil yang mungkin terjadi bergantung pada
besarnya pergeseran relative kurva permintaan dan kurva penawaran. Pada kedua
kasus,harga keseimbagan naik. Pada panel (a),ketika jumlah permintaan naik
tajam sementara jumlah penawaran hanya turun sedikit,jumlah keseimbangan juga
naik.Sebagai perbandingan di panel (b),ketika jumlah penawaran turun tajam
sementara permintaan naik sedikit saja,jumlah keseimbangan akan turun. Oleh
karena itu,jelas bahwa peristiwa-peristiwa ini meningkatkan harga es krim
tetapi dampakanya pada jumlah es krim yang terjual tidak pasti (bisa
berkurang,bisa bertambah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar